Selasa, 27 Januari 2009

HISTORICAL PERGURUAN SILAT AWAN PUTIH (PSAP)


SEJARAH DAN PERKEMBANGAN

Perguruan Silat Awan Putih didirikan di Bogor – Jawa Barat pada tanggal 9 Juni 1996 oleh seorang Kungfu Master bernama Oey Ho Tin/Prihatin Wiratna. Pada mulanya Perguruan ini diberi nama Perkumpulan Bangau Putih (PBP) dengan pusat pelatihan di Jl. Roda Gang Angbun, Bogor dan tempat lain di Jl. Suryakencana, Bogor.

Sejak berusia 9 tahun Suhu Oey Ho Tin telah dilatih ilmu beladiri Kungfu oleh ayahnya yang merupakan murid dari Sin She Chi Hsio Foo dan Sin She Hiang, seorang Master seni beladiri dari Tiongkok.

Kemudian Suhu Oey Ho Tin juga menimba ilmu beladiri Kungfu dari beberapa orang guru Kungfu handal, diantaranya: Ko Bok Seng, Mpe Sin Nyo dari Jakarta, Encek Bacih/Liem Sin Tjoei/Subur Rahardja yang mendirikan Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih, Om Kui Goan dari Bandung (kakak seperguruan Encek Bacih), Encek Ooh dan Encek Tek Bih (Master Beladiri Kungfu Patkwa), Oey Tiang Bouw/Om Fredi (seorang master Kungfu Tai Chi murid dari sin she Ho Guan Ka), Mpe Adul (seorang penjual Silat keliling). Tak kurang dari 25 tahun waktu yang dihabiskannya untuk menggali dan menempa ilmu beladiri dan segala filsafatnya dari berbagai Master Beladiri Kungfu.

Seiring dengan perjalanan waktu, nama “Perkumpulan Bangau Putih (PBP)” berganti nama menjadi “Perguruan Silat Awan Putih (PSAP)” dengan misi yang lebih luas sesuai dengan motto perguruan yaitu: BERILMU – BERBUDI – BERKARYA. Perguruan ini didirikan oleh Suhu Oey Ho Tin bersama para murid: A. Mudjiman, D. Sudarsana, Saptaji, Sanny S, Yohane Handoyo, dan Entang S./Tatang.


PENGEMBANGAN ILMU

Ilmu beladiri Kungfu yang diajarkan di Perguruan Silat Awan Putih disusun oleh Suhu Oey Ho Tin/Prihatin Wiratna secara ilmiah dan mengutamakan kepraktisan dengan tetap memperhatikan segi artistik/keindahan gerak. Ilmu yang di dapatnya bersumber dari Kungfu tradisional beraliran Shaolin dan Butong, telah diramu sedemikian rupa sehingga dapat memberikan semua aspek manfaat ilmu beladiri Kungfu yaitu olahraga, beladiri, seni, filosofi dan ketangguhan mental.

Jurus-jurus yang diajarkan antara lain: Lo Han Kun (Jurus Orang Gagah), Houw Kun (Jurus Harimau), Pek Ho Kun (Jurus Bangau), Khaw Kun (Jurus Monyet), Tjoa Kun (Jurus Ular), Liong Kun (Jurus Naga), Tai Chi Kun, Pat Sian Kun (Jurus Dewa Mabuk) dan berbagai Jurus senjata seperti Pedang, Toya, Golok, Triple Stick, dll.

Jurus-jurus yang diajarkan merupakan pola gerak yang indah (artistik) namun juga praktis untuk membeladiri. Jurus-jurus tersebut paralel dengan unsur-unsur alam sehingga dapat membawa manusia kembali kepada kesehatan dan vitalitas yang alamiah setelah banyak yang menyimpang dari keseimbangan alam karena gaya hidup modern.


METODE PELATIHAN

Perubahan jaman membuat manusia tidak mampu lagi mengikuti pelatihan beladiri yang memakan waktu sangat lama. Manusia modern tidak lagi bisa memusatkan seluruh perhatiannya pada ilmu silat, sebab banyak kewajiban lain yang harus ditanggung, pada keluarga, masyarakat, dan negara. sehingga hanya tinggal sedikit tenaga, perhatian, dan waktu yang tersisa untuk belajar ilmu bela diri.

Untuk menyesuaikan dengan perubahan jaman ini, Suhu Oey Ho Tin telah meramu program ilmu bela diri Perguruan Silat Awan Putih secara sistematis dan ilmiah. Program ilmu Perguruan Silat Awan Putih terdiri dari ilmu silat tangan kosong dan ilmu silat bersenjata diberikan secara berjenjang yang setiap jenjangnya merupakan kesatuan ilmu yang utuh dan mandiri karena telah mencakup semua segi dalam ilmu silat. Dan setiap jenjang diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.


MANFAAT LATIHAN

Sejalan dengan berkembangnya perguruan ini, makna beladiri pun tidak lagi hanya pada kemampuan membela diri seperti mengelak, menangkis, dan jika perlu membalas serangan lawan, tetapi juga membela diri secara utuh seperti kemampuan menangkal penyakit dan penyembuhannya, juga kegigihan dan kecerdikan dalam mencari nafkah adalah termasuk ke dalam pengertian beladiri tersebut.
Berbagai hasil latihan telah dirasakan oleh banyak warga, dari penyembuhan sakit sesak nafas (asma), migrain, rematik, gangguan tekanan darah, diabetes dan masih banyak lagi.

KELAS PRIVATE

Kehidupan modern yang memiliki tingkat stressing tinggi telah membuat manusia menyimpang dari unsur keseimbangan alam dan bermanifestasi dalam ujud penyakit jantung, ginjal, liver, dan lainnya. Hal inilah yang telah memicu kerinduan banyak orang untuk kembali kepada kehidupan yang natural. Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini adalah banyaknya sanggar-sanggar kebugaran seperti Fitness Centre, klub Yoga, Tai Chi yang ramai dikunjuangi oleh para eksekutif, bussinesmen, dan pria/wanita karier. Bahkan banyak juga diantara mereka yang menyempatkan berlatih beladiri di sela-sela kesibukan mereka.

Untuk menyerap peminat dari kalangan tersebut yang hanya memiliki waktu sangat terbatas, maka Perguruan Silat Awan Putih juga membuka kelas pelatihan PRIVATE yang waktunya lebih fleksibel dan metode latihan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan minat peserta.

TEMPAT PELATIHAN

Pelatihan Perguruan Silat Awan Putih telah menyebar ke berbagai tempat, diantaranya Sekolah Mardi Waluya Bogor, Sekolah Mardi Yuana Bogor, dan berbagai daerah secara private, serta cabang di Amerika Serikat.

Sekretariat Perguruan Silat Awan Putih
Jl. Layung Sari 3, Bogor

Bagi yang berminat dapat menghubungi:

Bogor :


Tatang Hp. 0818 109 792
A Mudjiman Hp. 0819 3215 5777
Saptaji Hp. 0888 851 5250

Jakarta :


Sanny Hp. 0815 872 5368

Cikarang/Bekasi :


Stephen Hp. 0812 811 9595
Andreas Andi Wiratna Hp. 0856 702 4669

Palembang :


Jackson Hp. 0811 188 1074

BIOGRAPHY GRAND MASTER PERGURUAN SILAT AWAN PUTIH

SUHU OEY HO TIN



Suhu Oey Ho Tin/Prihatin Wiratna lahir pada tanggal 15 Juli 1939, merupakan anak bungsu dari 7 bersudara. Orang tuanya bernama Oey Kwat Leng dan Tan Gin Eng berasal dari Tegal Pekalongan – Jawa Tengah.

Sejak masih kanak-kanak, Suhu Oey Ho Tin sudah dilatih Kungfu oleh ayahnya. Ayahnya adalah murid dari Sin She Chi Hsio Foo, seorang Master seni beladiri Kungfu dari Tiongkok. Suhu Oey Ho Tin sangat rajin berlatih beladiri Kungfu karena merasakan manfaat dari latihan yang dilakukannya dalam menyembuhkan penyakit asma yang ia derita sejak kecil dan tidak dapat disembuhkan oleh berbagai dokter.

Kemudian orang tuanya merantau ke Bogor. Mereka tinggal di Jl. Perniagaan No. 129 (sekarang dikenal sebagai Jl. Suryakencana) dan membuka usaha toko jam/service jam. Ketika tinggal di Bogor, Ayah dan kakaknya berlatih Kungfu dengan Sin She Hiang dari Tiongkok.

Selain berlatih Kungfu dari ayahnya, Suhu Oey Ho Tin juga menimba ilmu dari beberapa orang guru Kungfu handal, diantaranya: Ko Bok Seng, Mpe Sin Nyo dari Jakarta, Encek Bacih/Liem Sin Tjoei/Subur Rahardja (pendiri Persatuan Gerak Badan/PGB Bangau Putih), Om Kui Goan dari Bandung (kakak seperguruan Encek Bacih), Encek Ooh dan Encek Tek Bih (Master Beladiri Kungfu Patkwa), Oey Tiang Bouw/Om Fredi (seorang master Kungfu Tai Chi murid dari sinshe Ho Guan Ka), Mpe Adul (seorang penjual Silat keliling). Tak kurang dari 25 tahun waktu yang dihabiskannya untuk menggali dan menempa ilmu beladiri dan segala filsafatnya dari berbagai Master Beladiri Kungfu.

Suhu Oey Ho Tin menikah dengan Anita Tunggal Jayandra dan dikaruniai 3 orang putra dan 1 orang putri, yaitu:

1. Yudi Setiadi Wiratna

2. Fransiska Herawati Wiratna’

3. Andreas Andi Wiratna

4. Ferdinand Agus Wiratna

Foto

Keterangan gambar atas:
Atas (Kiri ke kanan) : Suhu Oey Ho Tin = Jurus Dewa Mabuk, Tatang Jurus Lo Han
Bawah (kiri ke kanan) : A. Mudjiman Jurus Monyet, Stephen Jurus Naga





Keterangan gambar atas:
(Atas kiri ke kanan): Suhu Oey Ho Tin Jurus Dewa Mabuk, Tatang Jurus Harimau
(Bawah kiri ke kanan) : A. mudjiman Jurus Kera, Sanny Jurus Bangau



Keterangan gambar atas:
(Atas kiri ke kanan) : Stephen dan Sanny menghindari serangan golok, Suhu Oey Ho Tin dan Cin Gih Aplikasi Jurus Dewa Mabuk, Suhu Oey Ho Tin dan Cin Gih aplikasi Jurus Harimau